Pada bagian sebelumnya, Griya-Pena sudah menceritakan
sejarah awal berdirinya Masjid Al-Ikhlas, di Desa Haurkolor, Haurgeulis,
Indramayu. Namun, belum diungkap darimana lahan tempat berdirinya tersebut.
Bagaimana sejarahnya?
Disini Griya-Pena akan menceritakan sejarah lokasi
tempat Masjid Al-Ikhlas berada. Mungkin masyarakat Haurkolot sendiri belum
banyak mengetahuinya.
Konon, lokasi tersebut dahulu adalah merupakan tempat
pemakaman. Sekitar tahun 1980-an, masyarakat memindahkan makam-makam yang ada
ke tempat lain di daerah Wadukan.
Setelah makam-makam dipindahkan, lokasi tersebut dijadikan
lapangan olahraga. Anak-anak muda, bahkan orang tua masyarakat Haurkolot menjadikan
tempat tersebut untuk bermain bola dan volli.
Di dilokasi tersebut juga terdapat pohon besar, yang
oleh masayarakat disebut pohon Kiara, atau pohon beringin. Jenis pohon ini
memiliki cabang yang banyak dan daun yang rindang.
Masyarakat Haurkolot dan sekitarnya ada yang masih percaya
pada hal-hal mistis. Mereka yang masih percaya akan mengadakan ritual pada saat
mereka punya hajat tertentu, misalnya ketika akan memulai panen padi di sawah.
Mereka mengadakan proses sesaji kalau mau mengadakan panen padi dan lain-lain.
Lokasi pohon beringin tersebutlah salah satu tempat yang
dijadikan tempat menaruh sesaji-sesaji tersebut. Mereka berkeyakinan bahwa
pohon kiara atau pohon beringin memunyai kekuatan gaib.
“Kami sepakati menggunakan tempat ini, sekaligus
menghilangkan kemusyrikan,” kata Ustadz Aris, salah satu pengurus Masjid
Al-Ikhlas, Haurkolot.
Dari proses sejarah asal-muasal tempat, awal-awal
pembangunan Masjid Al-Ikhlas, Haurkolot, penuh pro dan kontra. Ada yang setuju
ada juga yang tidak setuju, lokasi yang tadinya merupakan tanah kuburan tersebut
dijadikan tempat pembangunan masjid. Bahkan ada yang mengatakan, bahwa sholat
di Masjid Haurkolot (Masjid Al-Ikhlas) tidak sah, karena sholat diatas kuburan.
Namun para pengurus masjid dan tokoh masyarakat yang
pro tidak menyerah. Mereka mengadakan pendekatan kepada masyarakat dan
memberikan pemahaman.
Akhirnya, lambat laun masayarakat menerima keberadaan
Masjid Al-Ikhlas. Bahkan bisa dikatakan, saat ini menjadi ikon Desa Haurkolot, Kecamatan
Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.