Senin, 27 Januari 2014

Musim Gugur di Al-Zaytun


Pagi itu, di Bulan Oktober ketika penulis berjalan di Komplek Kampus Al-Zaytun, Indramayu, mendapati bunga kecil berwarna kuning berserakan di jalanan. Hamparan bunga kuning bak emas itu menarik perhatian. Bukan hanya penulis, yang lain  lewat jalan tersebut juga bertanya-tanya. “Bunga apa ini gerangan?” Bahkan ada yang berkomentar “ini seperti sedang musim gugur,” ujarnya.

Musim gugur biasa terjadi di wilayah yang mempunyai empat musim; kering, gugur, semi dan basah. Hal itu biasanya di negara-negara kawasan eropa dan ada beberapa negara di asia seperti Jepang.  Tapi apa yang terjadi pagi itu seakan menggambarkan bawa di Al-Zaytun pun terdapat musim gugurnya.

Usut punya usut ‘karpet kuning’ laksana bunga sakura di musim gugur itu ternyata dari pohon angsana.

Pohon Angsana ditanam sebagai penghijauan kampus yang banyak terdapat di trotoar. Bunganya berwarna kuning dan harum. Bunga ini muncul di ujung ranting atau di ketiak daun secara bergerombol dan setelah mekar akan berguguran seharian penuh sampai habis.

Jika suatu tempat terdapat banyak pohon angsana, akan seperti musim gugur ketika bunganya sedang berguguran. Dan suatu pertanda bahwa musim kemaru akan berganti menjadi hujan.
Disamping untuk penghijauan tentu ini menambah keindahan sebagai suatu arsitek alam dengan puspa yang indah. Rasna S Putra